Kebingungan Cari Dokter Kandungan




Alhamdulillah.. Setelah setahun berbulan madu sama suami (dan ini adalah doa yang diijabah karena memang aku pernah berdoa untuk meminta setahun berpacaran dulu sama suami. hehe..), akhirnya Januari 2017 lalu Allah memberikan tanda berupa strip 2 dimana akhirnya akan hadir seorang (atau mungkin lebih?) malaikat kecil di tengah-tengah kami. Ini adalah hak Allah, dan aku adalah salah seorang wanita yang dititipkan oleh-Nya. Alhamdulillah..

Aku inget banget waktu subuh itu aku cek dengan setengah sadar, yang keluar adalah dua strip. Pak suami yang waktu itu masih uwel-uwel di kasur langsung aku tepuk dan aku kasih testpack nya. Aku yang masih ngantuk langsung ambil posisi tidur lagi sedangkan si suami malah cenghar (seger). Aku yang bingung belum bisa berkespresi apa-apa waktu itu, cuma seneng liat suami senyum-senyum sumringah. Dalam benak aku banyak banget berseliweran pertanyaan-pertanyaan yang belum bisa langsung di jawab, yang pasti ada pertanyaan pertama yang terlintas: "Ke dokter mana aku bisa nyaman konsultasi?"
Sebenernya sih udah ada dokter kandungan tempat aku sebelumnya tanya-tanya tentang kesuburan sel telurku. Oh ya, coba aku cerita sedikit ya...


CERITA SEBELUM HAMIL
Jadi sebelumnya aku udah konsultasi dengan dokter ini untuk cek sel telurku karena siklus menstruasiku memang dari awal puber tidak pernah teratur. Setelah di cek ternyata sel telurnya kecil-kecil, tidak seperti ukuran sel telur normal. Maka aku dianjurkan minum obat yang namanya Zibra-Max untuk memperbaiki siklus menstruasi dan dilihat lagi setelah 2 bulan mengonsumsi. Gak setiap hari selama dua bulan kok, tapi di mulai setiap di hari ke lima menstruasi sampai habis. Sehari satu tablet di jam yang sama sampai habis. Bulan berikutnya begitu datang bulan dikonsumsi lagi di mulai hari ke lima, di jam yang sama, sampai habis. 
Memasuki bulan ke tiga, dokter menanyakan apa aku ingin ikut promil tapi setelah beliau tahu kalau aku dan suami menjalani LDR saat itu, maka dokter menganjurkan aku untuk mengonsumsi Zibra-Max lagi dan juga memberikan pak suami vitamin baru promilnya dimulai bulan berikutnya (dengan syarat aku harus ikut terus sama pak suami). Di sini (di bulan ini) aku juga mendapat informasi tambahan dari tante ku kalau temannya ada yang jual paket obat promil dengann harga yang lebih murah dan si dokter aku ternyata ambil obat promilnya juga di temannya tanteku ini. Mungkin bisa jadi opsi kalau memang barang yang sama tapi harganya lebih bersahabat, pikirku. 
Memasuki bulan berikutnya yakni bulan empat, entah kenapa aku sama sekali gak ada keinginan untuk balik lagi ke dokter untuk melanjutkan ke tahap promil maupun melanjutkan konsumsi Zibra-Max. Oh ya, FYI, selama 3 bulan berturut-turut mengonsumsi Zibra-Max ternyata siklusku menjadi teratur dengan tanggal mulai datang bulan yang maju dua hari setiap bulannya. Nah karena hal itu juga aku jadi ingin tahu, apakah kalau aku gak minum lagi Zibra-Max nya siklusku akan seperti semula lagi atau berlanjut menjadi teratur. Nah di bulan ke empat, menstruasi ku tidak datang di tanggal yang seharusnya. Ketika itu yang aku pikirkan adalah memang obatnya sangat berpengaruh sekali di aku. "Tapi, apa ini pertanda lain ya?"pertanyaan lain pun muncul dan dibiarkan sampai dua bulan kemudian (hehe..). Selama dua bulan itu aku udah kesana kemari penerbangan kemana-mana, jalan-jalan yang lumayan banyak tanpa curiga apa-apa tapi masih dengan rasa penasaran yang sama. Disaat-saat aku sedang santai beristirahat, aku merasakan perutku yang keram seperti pertanda akan menstruasi tapi tidak ada tanda-tanda bercak menstruasi yang muncul. Disitulah aku dan suami lebih yakin kalau 'ada apa-apa nih perutnya' sambil mesem-mesem tanggung (karena takut juga kenapa-kenapa yang lain). Ternyataaaa... :) :) :)





BALIK LAGI KE PENCARIAN DOKTER
Jadi karena aku sudah kenal ibu dokter ini (katakanlah dokter A), maka berkunjunglah aku dan suami ke kliniknya untuk tau lebih pasti jawaban si testpack. Ternyata memang ada janinnya (Alhamdulillah, ya Allah..). Tapi setelah minta dijelaskan sama ibu dokter A kok aku ngerasa ada info yang aku pengen tau tapi gak dijelaskannya secara detail. Pulang dari klinik aku banyak banget bingungnya terutama soal makanan, sampai parno dan stres. Gimana kita pengen jagain kandungannya tapi infonya kurang. Aku browsing sana sini juga bingung banget gak ada yang sama. Di web ini bilang ga boleh makan ini, di web lain bilang boleh. Tanya-tanya ke teman-teman juga ada yang bikin tenang dan ada juga yang masih aku bingung. Sampai suatu hari aku lihat VLOG nya kak Andien Aisyah, baru deh aku sadar kalau ada informasi yang memang ga dijelaskan sama si dokter A (bahkan tiap aku kesana kesannya seperti diburu-buru dan dipercepat waktu konsulnya, kalau menurutku ya).
Akhirnya setelah dua minggu stres dan parno, aku tanya temanku yang juga lagi hamil tentang info dokter kandungan lain di Kota Serang. Dia bilang ada Pak Dokter B. Dokternya enak, jelasinnya detail dan pelan-pelan. Tanpa pikir panjang aku langsung datang ke klinik dokternya di RSIA tergolong baru dengan konsep kastil yang berlokasi di Kota Serang. Ternyata memang dokternya menjelaskan lebih rinci bahkan mirip dengan penjelasan Kak Andien. Aku dikasih saran untuk tidak stres, lihat saja mami-mami kita yang sejak dulu ga ada yang namanya pantangan ini itu. Dokternya ingin aku enjoy dengan kehamilanku, gak takut ini dan itu, ga mesti konsultasi setiap bulan-aku baru diminta datang lagi di bulan ke empat, tapi kalau memang ada hal yang masih dibingungkan aku boleh bertanya via whatsapp pribadinya. Terima kasih atas pencerahan ini, Ya Allah...
Ternyata pak dokter B memang sudah lama dan termasuk dokter kandungan yang direkomendasikan di Kota Serang. Ada juga keponakannya yang juga dokter kandungan dan praktek di RSIA yang sama, tapi aku belum tau seperti apa. Nanti saja jika waktunya tiba hehe.. 

Yang jelas.. aku harus enjoy dulu supaya jabang bayiku enjoy. Aku harus seneng supaya jabang bayinya juga seneng.. Masih ada kekhawatiran sih karena perutku belum menunjukkan tanda-tanda pembesaran, mual yang cuma sedikit (bersyukur dan khawatir karena ini), tapi nafsu makan yang lumayan bertambah, sistem eksresi yang jadi lebih rajin ke wc untuk buang air kecil. Aku harus husnudzan dan terus kasih asupan nutrisi sampai pertemuan berikutnya. Tumbuh ya, Little P... :)

You May Also Like

0 komentar