#currentissue in Pramudia's home: MAKAN ANAK. ANAK MAKAN: P-U-S-I-N-G

Sejauh ini, kegiatan “Anak Makan” adalah hal yang paling bermasalah di kehidupan saya. Setiap hari.

Setiap hari pasti ada otot yang keluar cuma untuk masalah ini. 

Karena anak kalau waktunya makan mengeluh.

Kemudian dia duduk di kursi makannya, tapi makan dengan malas-malasan.

Kemudian makan lama sekali sampai waktu di rumah sepertinya paling besar tersita cuma untuk nunggu dia makan.

Sudah nunggu dia makan yang lama sekali itu, apakah habis makanannya? Oh tentu terkadang bahkan tidak habis.


Apakah membaca itu sudah membuat kamu sakit kepala? Wah, aslinya kepala ini lebih sakit lagi bund.


Saya sudah menerapkan beberapa pendisiplininan agar dia mau makan dengan benar.

Pertama, saya pernah membuat aturan kalau dia tidak habis maka dia dipersilahkan masuk ke kamar mandi dan berdiam disana. Tidak berhasil karena yang ada bikin saya dan dia sama-sama stress.

Kedua, saya buat aturan makan dengan alarm 30 menit. Kalau makanannya tidak habis, maka dia tidak dapat camilan. Tapi sayangnya itu hanya terjadi kalau dia ada di dekat saya. Kalau dia jauh dari saya seperti sedang bersama kakek-neneknya, tentu saja pada akhirnya dia terhasut walaupun dia sudah bilang "Tapi aku tadi makannya tidak habis, kek/nek. Aku tidak boleh makan camilan." Tetap saja, anak-anak adalah penggemar camilan dan dia tetap makan camilan di luar sana. 


Kenapa sih saya sepusing itu soal makanan sampai-sampai membiarkan saya dan anak saya stres? 

Saya terbayang-bayang kalimat dokter anak yang "gimanapun caranya, anak harus makan" ada dokter kondang yang masih menerapkan "kalaupun harus dilakukan sambil kejar-kejaran, tidak apa-apa YANG PENTING ANAK MAKAN"  (Karena gimanapun gizi anak harus dipenuhi, demi kehidupannya yang lebih baik dari saya, Insya allah..)

Terdengar simple tapi sulit untuk dilakukan. Mungkin lebih mudah untuk orang-orang yang punya nanny atau ART karena tetap bisa melakukan hal lain di rumah/di luar rumah. Tapi sulit untuk saya yang melakukan semua pekerjaan sendiri. 

Tapi saya tidak bisa menyerah, tidak boleh. Saya selalu tanya lagi dan lagi kepada anak saya dia mau makan dengan cara yang bagaimana agar kami sama-sama nyaman dan senang. Yang terbaru dia bilang, meskipun alarm sudah bunyi dan makanannya masih ada, dia akan tetap berusaha menghabiskannya meskipun saya dan ayahnya sudah mengerjakan hal lain. Semoga kami dapat menemukan jalan keluar yang terbaik secepatnya. Aamiin.. 

Kalau ayah/bunda/kakak/adik yang kebetulan baca ini, adakah tips makan yang bisa saya terapkan di rumah? yang tidak memakan waktu dan emosi, tapi memenuhi kebutuhan gizi anak... Jika ada, tolong tulis di kolom komentar ya.. Terima kasih... :)

You May Also Like

0 komentar